Kurikulum 2006
Materi : Klasifikasi Zat
Standar Kompetensi : 3. Memahami wujud zat dan perubahannya.
Kompetensi Dasar : 3.1 Menyelidiki
sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya
dalam
kehidupan sehari-hari.
KLASIFIKASI ZAT
Materi yang mempunyai sifat-sifat
tertentu yang khas disebut zat. Wujud zat ada tiga macam, yaitu: padat, cair
dan gas. Masing-masing zat tersebut memiliki sifat yang berbeda.
A. Sifat Zat padat, cair dan Gas
Lakukan
percobaan berikut.
Menyelidiki
sifat zat padat, cair dan gas
Siapkan sebuah
kelereng, gelas, piring, air, balon karet, pompa sepeda dan kantong plastic.
Letakkan
kelereng di atas meja, kemudian pindahkan kelereng ke dalam piring. Apakah
bentuk dan volume kelereng berubah? Catatlah data hasil pengamatanmu kedalam
tabel.
Tuangkan air
kedalam sebuah gelas. Amati bentuknya, kemudian catatlah data hasil pengatanmu.
Pindahkan air dari gelas ke dalam piring. Bagaimanakah bentuknya? apakah volume
berubah? Catat data hasil pengatanmu ke dalam tabel.
Tiuplah balon
karet dengan 4 tiupan (atau dengan pompa), kemudian ikatlah balon karet
tersebut. Amati bentuk balon karet. Lakukan hal yang sama tetapi menggunakan
kantong plastic. Apakah bentuk udara dalam balon karet dan bentuk udara dalam
kantong plastic sama? Catatlah data hasil pengamatanmu kedalam tabel.
Tabel.
1 Hasil pengamatan bentuk dan volume pada beberpa zat
Jenis Zat
|
Sifat Zat
|
|
Bentuk
|
Volume
|
|
Zat padat
|
||
Zat Cair
|
||
Gas
|
B. Susunan Partikel pada Zat
Setiap saat kita
selalu bernapas baik diwaktu terjaga maupun pada saat kita tidur. Oksigen yang
kita butuhkan dalam pernapasan berada didalam udara. Kita tidak mengalami
kesulitan pada saat menghirup udara. Pada saat kita berjalan, kita selalu dapat
menembus udara. Tetapi, ketika kita berjalan dan terhalang oleh tembok, kita
tidak dapat menembusnya. Mengapa demikian? Bagaimanakah sifat zat padat dan
gas? Bagaimana pula sifat zat cair? Untuk memahami sifat-sifat zat tersebut
lakukan percobaan berikut ini.
Batu di dalam
gelas yang kemudian kamu jatuhkan diatas meja, bentuknya dan permukaannya
tetap. Partikel-partikel pada batu tersebut tidak dapat terpisahkan walaupun
tempatnya berubah. Hal ini terjadi karena susunan partikel batu sangat rapat
dengan gaya tarik antarpartikel yang sangat kuat, lihat gambar 1. Untuk memisahkan
antarpartikel pada batu tersebut diperlukan gaya yang sangat besar, misalnya
memukulnya dengan palu yang besar.
Sesaat setelah
air di dalam gelas ditumpahkan di permukaan meja, air mengalir ke segala arah
sehingga permukaannya melebar. Partikel-partikel air yang terletak di permukaan
meja tersebut lebih mudah terpisah karena gaya tarik antarpartikelnya lemah,
tetapi jarak antarpartikel selalu tetap sehingga volumenya selalu tetap. Air
yang berada di permukaan meja mudah mengalir ke segala arah disebabkan gerak
partikel-partikel air lebih bebas daripada partikel zat padat, lihat gambar 2.. Gaya tarik
antarpartikel dalam air lemah sehingga air mudah dipisahkan dari kelompoknya.
Hal ini juga berlaku untuk zat cair lainnya.
Pada saat kamu
menghirup udara pernapasan, kamu tidak merasa kesullitan karena udara dengan
mudah dapat masuk dan keluar dari saluran pernapasanmu. Hal ini membuktikan
bahwa partikel-partikel gas dapat bergerak lebih bebas dan cepat daripada
partikel zat padat dan zar cair. Jarak antarpartikel pada gas sangat renggang
sehingga volumenya mudah berubah, sesuai dengan wadah yang ditempati oleh gas
tersebut, lihat gambar 3. Akibatnya, gas mudah mengalir. Gaya tarik antarpartikel dalam gas
sangat lemah sehingga gas mudah ditembus.
C. Perubahan Wujud Zat
Setiap zat
memiliki sifat yang berbeda. Hal ini telah kamu pelajari melalui pengamatan
pada kegiatan diatas. Suatu zat ketika dipanaskan maka kemungkinannya akan
mengalami kenaikan suhu, perubahan wujud, atau pemuaian. Pada bab ini kamu akan
mempelajari lebih lanjut pembelajaran tentang perubahan wujud zat, sedangkan
pembelajaran tentang kenaikan suhu dan pemuaian akan kamu pelajari pada bab
berikutnya.
Perubahan zat
sebenarnya dipengaruhi oleh kalor. Kalor (panas) pada benda, ada kalanya
melepas kalor atau menerima kalor. Untuk lebih mudah memahami materi perubahan
wuzud zat, perhatikan gambar 4 dibawah ini.
Gambar 4. Perubahan wujud zat
D. Adhesi dan Kohesi
Pernah kamu
memperhatikan benda-benda yang ada di rumahmu? Benda-benda tersebut warnanya
bermacam-macam bukan? Warna benda-benda yang ada di rumahmu diantaranya karena benda
tersebut dicat. Mengapa cat dapat menempel pada berbagai macam benda baik yang
terbuat dari tembok, kayu, besi maupun logam-logam yang lain?
Partikel-partikel
zat padat dan partikel-partikel zat cair dapat mengadakan suatu ikatan,
sehingga terjadi gaya tarik-menarik. Cat dapat menempel pada kayu dan besi
karena antara partikel-partikel cat dan partikel-partikel kayu atau besi
terjadi gaya tarik menarik. Peristiwa ini disebut dengan adhesi. Dengan
demikian, adhesi adalah gaya
tarik-menarik antara partikel-partikel yang tidak sejenis. Contoh adhesi, partikel air dengan daun, cat dengan kayu atau tembok, dan sebagainya.
Partikel-partikel
yang sejenis dalam zat padat membentuk
suatu ikatan yang kuat sehingga membentuk benda padat. Didalam kayu atau besi
terjadi gaya tarik-menarik antarpartikel sehingga membentuk ikatan yang kuat. Demikian
juga pada zat cair, dalam suatu zat cair terjadi suatu ikatan
antarmolekul zat cair yang membentuk ikatan. Peristiwa ini disebut dengan
kohesi. Kohesi adalah gaya
tarik-menarik antara partikel-partikel yang sejenis. Kohesi yang terjadi dalam
zat padat lebih kuat dibanding kohesi dalam zat cair, itulah sebabnya
molekul-molekul zat padat lebih sukar dipisahkan dibanding
molekul-molekul zat cair. Sedangkan kohesi yang paling lemah terjadi pada gas,
sehingga gas sangat mudah untuk dipisahkan.
Gambar 5. Kohesi partikel air lebih tinggi
Contoh kohesi air lebih tinggi daripada adhesi lihat gambar 5. Partikel zat cair cenderung ditahan oleh gaya
antarmolekul yang lemah dibandingkan akan bergerak bebas. Zat cair juga
mempunyai gaya kohesif yang besar sehingga kalian bisa melihat air tertahan
membentuk bukatan pada ujung ujung daun setelah hujan.
Gambar 5. Kohesi partikel air lebih tinggi
E. Meniskus
Gaya
tarik-menarik antarmolekul zat cair dapat mengakibatkan terjadinya tegangan permukaan pada zat cair.
Tegangan permukaan menyebabkan serangga-serangga kecil, seperti nyamuk, dapat
berdiri diatas air. Pada saat zat cair dituangkan ke dalam tabung, permukaannya
akan berbentuk cekung atau cembung. Bentuk permukaan zat cair dalam tabung ini
disebut meniskus. Dengan demikian,
meniscus ada dua macam, yaitu: meniscus cekung dan meniscus cembung.
Permukaan air
dalam tabung reaksi berbentuk cekung. Hal ini disebabkan terjadi adhesi antara
molekul-molekul air dalam tabung dengan molekul-molekul tabung reaksi. Hal ini
menunjukkan bahwa adhesi antara molekul-molekul air dengan molekul-molekul
dinding tabung lebih besar daripada kohesi molekul-molekul air sehingga
sebagian molekul air tertarik oleh dinding tabung. Akibatnya, permukaan air
yang menempel pada dinding tabung lebih tinggi daripada permukaan air yang
lain.
Air yang berada
di dalam tabung reaksi yang telah diolesi dengan minyak goreng tidak membasahi
dinding tabung. Permukaan air dalam tabung tersebut membentuk meniscus cembung.
Hal ini terjadi karena kohesi antara molekul-molekul air lebih besar daripada
adhesi antara molekul-molekul air dengan molekul-molekul minyak goring,
sehingga sebagian molekul air terlepas dari dinding tabung. Akibatnya,
permukaan air membentuk meniscus cembung. Raksa (merkuri) yang digunakan
sebagai pengisi thermometer juga tidak membasahi dinding tabung/ kaca, sehingga
raksa yang berada di dalam tabung kaca juga membentuk meniscus cembung. Lihat seperti pada gambar 6, meniskus cekung dan cembung.
Gambar 6. Meniskus cekung dan cembung
Lihat video pembelajaran.....
0 komentar:
Posting Komentar